Cari Blog Ini

Jumat, 09 April 2010

METEK

Network Analysis Disuatu Wilayah Kota Medan

Peta jalan kota Medan yang ber-skala 1 : 25000 ini, saya ambil beberapa titik yang ada pada jalan utuma kota Medan. Dari peta jalan ini kita dapat menganalisis jaringan jalan antar tempat yang ada di kota Medan. Analisis jaringan ini dibuat dalam bentuk tabel, yaitu tabel matriks aksesibilitas dan tabel matriks konektifitas.
Dari tabel matrik aksesibilitas dapat dilihat bahwa pada titik 2 memiliki tingkat aksesibilitas yang sangat bagus (tinggi) karena titik 2 ini mudah dijangkau / dekat dengan titik-titik lain untuk mencapai ke titik-titik yang akan dituju pada peta jalan tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel matriks aksesibilitas yang menunjukkan nilai Aver yang ada bernilai 1,4.
 Nilai ini merupakan nilai terkecil yang ada pada tabel aksesibilitas, semakin kecil nilai Aver suatu titik menggambarkan bahwa titik / tempat tersebut memiliki aksesibilitas yang sangat bagus (tinggi) dibandingkan dengan titik-titik yang lainnya.
Dengan kata lain titik 2 ini memiliki jarak terdekat antar titik-titik yang ada, sehingga bagi para pengusaha / distributor barang yang hendak menanam modal / membuka usaha di daerah tersebut sebaiknya berlokasikan di titik 2. Karena titik 2 ini memenuhi prinsip jarak perekonomian, yaitu jarak, biaya, dan waktu. Semakin jauh jarak yang ditempuh, maka semakin banyak biaya dan waktu yang terbuang.
Tabel matrik konektifitas merupakan tabel yang menunjukkan jalan lain (jalan / rute alternatif) yang menuju ke suatu tempat yang tidak memperhitungkan jarak, waktu, dan biaya. Atau matriks konektifitas merupakan gambaran tingkat / derajad hubungan internal dalam suatu jaringan transportasi. Dalam tabel matiks konektifitas terlihat bahwa semua titik memiliki tingkat hubungan internal yang sama. Hal ini dapat dilihat pada nilai total dan nilai aver yang sama-sama memiliki nilai 2. Tetapi jika dilihat dari perhitungan indeks β, kita dapat memgetahui daerah mana yang ber-konektifitas tinggi. Dari tabel perhitungan indeks β konektifitas terlihat bahwa terdapat 5 rute yang memiliki konektifitas yang sangat tinggi, titik-titik tersebut antara lain rute dari titik 1 ke 5, 2 ke 3, 2 ke 4, 3 ke 4, 4 ke 6, dan sebaliknya. Hal ini dilihat dari kelima rute itu memiliki perhitungan indeks β yang paling tinggi. Semakin tinggi nilai indeks β, maka semakin tinggi konektifitas yang terjadi.
Bagi para pengusaha transportasi umum (angkot), rute ini sangat cocok untuk menentukan rute yang akan dilalui. Karena rute tersebut merupakan rute yang menuju ke suatu titik dengan tidak memperhitungkan jarak, waktu, dan biaya yang dikeluarkan. Rute ini juga dijadikan rute / jalan alternatif untuk menuju ke suatu tempat yang dituju.
Analisis aksesibilitas merupakan penentuan titik yang dapat ditempuh dengan cepat (jarak terdekat antar titik-titik yang ada) dengan memperhitungkan faktor jarak, waktu, dan biaya. Sedangkan analisis konektifitas merupakan jalan lain (jalan / rute alternatif) yang menuju kesuatu tempat dengan tidak memperhitungkan jarak, biaya, dan waktu. Kedua analisis ini saling berinteraksi (hubungan) satu dengan yang lain. Rasio yang lebih tinggi antara link dan node menggambarkan konektifitas dan aksesbilitas yang lebih tinggi didalam jaringan. Hubungan tersebut terlihat apabila jalur terdekat yang sering digunakan tidak dapat dilalui karena suatu hal maka pendistributor dapat menggunakan jalur alternatif yang di peroleh dari analisis konektifitas.

1 komentar: